Mengenal Kate L. Turabian: Penyusun Gaya Selingkung Turabian

Penjaga kebakuan dalam penulisan KTI adalah gaya selingkung. Seorang bernama Kate L. Turabian, menyusun dengan tekun sebuah gaya yang kemudian didedikasikan atas namanya, Turabian.

Kita yang hidup pada zaman ini, terutama dalam penulisan baku karya tulis ilmiah (KTI), telah dimudahkan oleh gaya selingkung (in-house style) yang pada mulanya disusun untuk kepentingan internal. Memang dalam penulisan karya ilmiah yang sangat mementingkan kebakuan dan konsistensi, perlu disusun suatu aturan yang jelas.

Ternyata persoalan itu semakin hari semakin kompleks. Tidak semudah membalikkan taplak meja.

Karena kompleksitasnya, beberapa gaya selingkung disusun secara berkelompok sebagai sebuah konsensus atau konvensi penulisan. Seorang perempuan bernama Kate L. Turabian tercatat dalam sejarah membuat sebuah pedoman ringkas yang ia sarikan dari Chicago Manual of Style. Tentu sebuah pekerjaan yang tidak mudah.

Saya yang menekuni bidang penulisan baku ini pernah juga terlibat dalam penyusunan pedoman gaya selingkung di tingkat lembaga. Berikut ini pekerjaan yang pernah saya tangani

  • buku pedoman gaya untuk IAARD Press, Kementerian Pertanian;
  • buku pedoman gaya untuk Penerbit Balitbangkes, Kementerian Kesehatan;
  • buku pedoman gaya untuk LP2M Penerbit Universitas Terbuka; dan
  • buku pedoman gaya untuk Pusat Perbukuan.

Pekerjaan saya lebih mudah karena sudah ada rujukan gaya selingkung sebelumnya yang disusun secara terbuka oleh lembaga-lembaga internasional ternama, terutama dari perguruan tinggi dan asosiasi. Saya pun terinspirasi dari seorang Kate L. Turabian.

Siapa Kate L. Turabian?

Jika engkau membuka fitur References pada aplikasi Word, di bagian Style, akan engkau temukan pilihan gaya selingkung Turabian di bagian paling bawah.Tepatnya di bawah SIST 02. Word menyediakan beberapa pilihan gaya selingkung untuk diterapkan dalam suatu karya tulis, terutama KTI. Beberapa yang populer, di antaranya APA, Chicago, MLA, IEEE, dan Harvard. Namun, Word masih menggunakan versi agak lama karena mungkin juga terkait dengan hak cipta.

Saya ingin mengisahkan tentang tersusunnya gaya selingkung Turabian yang tidak lepas dari peran seorang perempuan cermat bernama Kate Larimore Turabian. Begini kisahnya.

Gaya selingkung Turabian merupakan salah satu pedoman penulisan akademik yang sangat berpengaruh di dunia pendidikan tinggi, terutama di Amerika Serikat. Gaya ini berasal dari karya Kate Larimore Turabian, seorang administrator di University of Chicago yang mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk membantu mahasiswa menulis karya ilmiah secara baku. Turabian bukanlah seorang profesor atau ilmuwan besar, tetapi dedikasinya sebagai penulis pedoman teknis menjadikannya figur penting dalam sejarah metodologi penulisan akademik.

Kate L. Turabian lahir pada 26 Februari 1893 di Chicago, Amerika Serikat. Ia menderita sakit cukup serius sehingga tidak dapat melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Ia kemudian bekerja sebagai typist (juru tik) di sebuah biro iklan.

Pada tahun 1925, Kate direkrut sebagai sekretaris disertasi (dissertation secretary) di University of Chicago. Pada posisi ini, ia bertanggung jawab memastikan disertasi mahasiswa pascasarjana ditulis dengan format yang sesuai dengan standar universitas. Ia sering menghadapi naskah dengan tata tulis yang buruk, tidak konsisten, atau tidak sesuai dengan aturan. Untuk membantu mahasiswa, Turabian mulai menyusun catatan panduan sederhana tentang format penulisan, margin, kutipan, dan daftar pustaka.

Catatan pribadi itu kemudian berkembang menjadi dokumen formal. Pada tahun 1937, ia menulis naskah kecil berjudul A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations. Panduan ini awalnya hanya digunakan secara lokal oleh mahasiswa University of Chicago. Namun, kedetailan, kejelasan, dan kesesuaiannya dengan The Chicago Manual of Style membuat pedoman ini populer di kalangan akademisi. Edisi pertama secara resmi diterbitkan pada tahun 1937 dan disebarluaskan pada 1949.

Gaya Turabian pada dasarnya adalah adaptasi dari The Chicago Manual of Style, tetapi dibuat lebih sederhana, praktis, dan langsung diarahkan untuk mahasiswa. Jika Chicago Manual dirancang untuk penulisan karya profesional seperti buku dan artikel jurnal, Turabian lebih berfokus pada kebutuhan penulisan akademis seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Dalam hal ini, ia memformulasikan dua sistem utama penulisan kutipan: Notes and Bibliography (catatan kaki dan daftar pustaka) yang sering digunakan dalam bidang humaniora, seperti sejarah, teologi, dan sastra; serta Author-Date Style, yang umum digunakan dalam ilmu sosial dan sains.

Keistimewaan gaya Turabian adalah fleksibilitas dan kesederhanaannya. Ia menyadari bahwa mahasiswa berasal dari berbagai bidang ilmu dengan kebiasaan penulisan yang berbeda-beda. Karena itu, Turabian merancang panduan yang dapat diadaptasi tanpa mengorbankan standar akademik. Ketelitian Turabian memastikan bahwa setiap bagian penulisan — mulai dari margin kertas, penomoran halaman, format tabel, hingga cara menulis kutipan panjang — diatur secara sistematis.

Kate Turabian sendiri tidak mengejar popularitas akademik. Ia pensiun dari University of Chicago pada 1958, tetapi sampai akhir hayatnya tetap dikenal sebagai sosok yang berjasa dalam memudahkan mahasiswa menulis dengan baik. Ia meninggal pada 25 Oktober 1987. Meskipun telah tiada, warisan intelektualnya tetap hidup. A Manual for Writers terus diperbarui, kini telah mencapai edisi ke-9 dan diterbitkan oleh University of Chicago Press. Setiap edisi terbaru menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, seperti penggunaan perangkat lunak sitasi, penulisan digital, dan aturan etika akademik modern.

Hingga sekarang, gaya Turabian digunakan di ribuan perguruan tinggi di seluruh dunia. Banyak universitas di Amerika Serikat mencantumkannya secara resmi sebagai pedoman untuk penulisan tugas akhir. Di samping itu, banyak mahasiswa, peneliti, dan pustakawan yang menilai bahwa pedoman Turabian lebih ramah pengguna dibandingkan gaya lain seperti APA atau MLA.

Dengan kata lain, lahirnya gaya selingkung Turabian adalah contoh bagaimana kebutuhan praktis di dunia akademik dapat melahirkan sistem penulisan yang bertahan lama. Dedikasi Kate L. Turabian pada detail teknis dan kesederhanaan menjadikan karyanya relevan secara lintas generasi.

Jika di kampus Anda ada seseorang seperti Kate L. Turabian, tentu KTI di kampus akan semakin “mudah” dihasilkan dan diseragamkan sebagai suatu gaya. Bagaimana menurut Anda.