Pernah saya membaca sebuah buku nonfiksi, tetapi buku itu sama sekali tidak mencantumkan daftar pustaka pada bgian akhir buku. Artinya, penulis benar-benar menulis berdasarkan pengetahuannya tanpa mengutip satu sumber pun. Namun, kalau saya baca, sebenarnya ia banyak mengutip pernyataan atau pengetahuan dari sumber lain. Hanya ia tidak melakukan sitasi dan mendaftarkan sumber yang dibacanya.
Apakah itu wajar? Tentu saja tidak, bahkan hal itu dapat menjurus pada tuduhan plagiarisme. Jangankan tidak mencantumkan atribusi atau sitasi sumber, salah menyebutkan sumber juga termasuk kategori plagiat meskipun dalam spektrum khilaf alias terlewat.
Pada masa kini mustahil seseorang menulis buku nonfiksi tanpa mengutip konsep, teori, dalil, cara, pemikiran, temuan atau hal apa pun dari orang lain/pihak lain. Ia pasti menggunakan kutipan untuk menguatkan apa yang ingin disampaikannya kepada pembaca dari sumber-sumber terdahulu dan terkini.
Kutipan yang berasal dari berbagai sumber kredibel dapat menunjukkan keluasan wawasan seorang penulis. Karena itu, engkau perlu mengetahui klasifikasi sumber penulisan alias sadar sumber. Mari kenali sumber-sumber penulisan itu.
Berdasarkan bentuknya, ada tiga jenis sumber berikut ini.
- Sumber tercetak merupakan sumber yang berasal dari bahan-bahan tercetak, seperti buku cetak, media berkala cetak (koran, majalah, tabloid, dsb.), brosur/buklet, poster, dan sebagainya.
- Sumber terekam merupakan sumber yang berasal dari bahan-bahan audio-visual. Contoh sumber semacam ini, yaitu rekaman suara, siaran radio, siaran televisi, film pendek, film, film dokumenter, dan video yang dibuat secara personal.
- Sumber terpasang merupakan sumber yang dimuat di media baru atau internet, seperti aplikasi, konten di situs web/blog, dan konten di media sosial. KBBI Daring VI termasuk ke dalam sumber terpasang.
Kemudian, ada klasifikasi sumber berdasarkan statusnya.
- Sumber induk/klasik merupakan yang berasal dari buku/dokumen masa lalu yang menjadi perintis pengembangan suatu ilmu dan masih dirujuk sampai sekarang. Sumber semacam ini sering disebut babon atau naskah sumber. Ia mungkin sudah berusia lebih dari seratus tahun dalam publikasinya, misalnya buku The Origin of Spesies karya Charles Darwin.
- Sumber sejarah merupakan sumber dari masa lampau yang penting digunakan sebagai rujukan sejarah. Buku-buku sejarah pasti menggunakan sumber semacam ini sebagai sumber primer atau sekunder. Namun, buku-buku di luar bidang sejarah juga sangat mungkin menggunakan buku semacam itu untuk meninjau sejarah atau linimasa keilmuan.
- Sumber aktual merupakan sumber yang dijadikan rujukan terbaru perkembangan keilmuan (state of the art) sehingga ada pembatasan waktu publikasi, yaitu 5–10 tahun ke belakang.
- Catatan: Tidak relevan jika suatu karya tulis harus menggunakan sumber aktual keseluruhan tanpa mempertimbangkan adanya sumber induk dan sumber sejarah.
Terakhir, berikut klasifikasi sumber berdasarkan kedudukannya.
- Sumber primer merupakan sumber utama yang dianggap berasal dari hasil penelitian/pengembangan tangan pertama. Kategori sumber primer, yaitu skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah, monografi, wawancara, jajak pendapat, laporan hasil penelitian, dan sebagainya.
- Sumber sekunder merupakan sumber pendukung yang merupakan hasil dari analisis, interpretasi, dan sintesis sumber primer. Sumber sekunder contohnya, buku umum, artikel di media massa arus utama, dan publikasi/dokumentasi lainnya.
- Sumber tersier merupakan dokumen atau publikasi yang meringkas informasi dari sumber primer dan sumber sekunder. Contoh sumber tersier, yaitu kamus, ensiklopedia, direktori, atlas, dan buku pintar.
Buku yang berbobot tentu mampu memanfaatkan sumber relevan secukupnya dengan variasi sumber. Buku yang berbobot juga akan memperhatikan kredibilitas sumber dari segi pencipta dan penerbitnya (jika merupakan sumber tercetak).
Karena itu, penilaian sebuah buku dalam konteks sayembara atau kurasi pasti memperhatikan daftar pustaka atau daftar rujukan yang tercantum di dalamnya. Penilai akan menimbang seberapa baik penulis menggunakan sumber-sumber yang dibaca atau dikutipnya di dalam teks, termasuk juga gambar.
Sadar sumber berarti jangan main-main dengan sumber penulisan.