Engkau masih ingat siapa tokoh nasional yang baru saja meninggal? Sehari setelahnya atau bahkan, dalam hitungan jam akan muncul artikel tentang si tokoh tersebut.
Artikel itu disebut obituari. Aronson dkk. (2007) dalam buku The Public Relations Writer’s Handbook menjelaskan bahwa obituari sama halnya dengan artikel biografi. Namun, secara spesifik bagian awal obituari memuat tanggal kematian sang tokoh dan penyebab kematiannya secara terperinci.
Artikel obituari di sebuah organisasi atau korporat diposisikan sebagai siaran pers apabila yang wafat adalah tokoh kunci di organiasi atau korporat tersebut. Obituari ditulis dengan maksud memberi penghargaan kepada tokoh tersebut yang baru saja tiada serta mengenang sumbangsihnya.
Di media massa berkala, artikel obituari menjadi bentuk penghormatan media terhadap sosok yang dituliskan. Media massa berkala yang sering memuat artikel obituari contohnya adalah Kompas. Memang tidak sembarang tokoh yang dituliskan ke dalam artikel obituari.
Di jurnal ilmiah, obituari muncul sebagai penghormatan terhadap tokoh ilmuwan yang telah memberi kontribusi bagi kemajuan pada suatu bidang ilmu. Meskipun jarang yang menuliskannya, beberapa jurnal ilmiah menerima artikel obituari yang ditulis dengan pendekatan sejarah.
Seorang penulis obituari selain mengumpulkan informasi tentang penyebab kematian seorang tokoh, ia juga harus menghimpun informasi biografis sang tokoh, termasuk testimoni dari orang-orang yang mengenal sang tokoh.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
- seberapa berpengaruh ketokohan orang tersebut dalam lingkup nasional atau lingkup selingkung organisasi/korporat;
- apa saja sumbangsihnya yang penting bagi kemajuan suatu bidang ilmu, bidang sosial, bidang budaya, dan sebagainya atau kemajuan bagi organisasi/korporat;
- apa saja karya-karyanya yang patut dibanggakan;
- apa saja penghargaan yang pernah diterima oleh orang tersebut; dan
- penghargaan apa yang hendak diberikan oleh negara atau organisasi/korporat atas jasa-jasa orang tersebut.
Bagaimana apakah engkau punya pengalaman menulis obituari? Engkau boleh berlatih menuliskannya di media jurnalisme warga seperti Kompasiana atau Indonesiana.