Rapor Bukuku Tahun 2024

Tidak mudah menulis buku setahun itu, apalagi lebih dari satu buku. Tahun ini ternyata daku tak mampu menerbitkan buku baru. Hanya ada dua buku sampai pada naskah.

Ternyata tahun 2024, daku belum menghasilkan buku satu pun, kecuali buku hasil suntingan. Data itu dapat diperoleh dari data ISBN di Perpusnas atas nama CV Penulis Profesional Indonesia (Penprin)—ini penerbit yang daku kelola sendiri.

Dua buku kumpulan cerita pendek anak yang disunting olehku dan diterbitkan oleh CV Penprin, yaitu

  1. Mencari Si Napoleon dan Cerita-Cerita Lainnya; dan
  2. Rambut Nenek Bau Gosong dan Cerita-Cerita Lainnya.

Selain itu, ada lima buku yang daku sunting, yaitu

  1. Taktis dan Praktis Memahami Sengketa Pajak: Berikut Studi Kasus Sengketa Pajak di Indonesia;
  2. Sebuah Azam Merawat Alam : Sehimpunan Intisari Pembelajaran sebagai Fasilitator Wilayah Selatan TFCA Sumatera;
  3. Kai Food: Membangun Bisnis dari Nol;
  4. Aplikasi Teknik Kultur In Vitro; dan
  5. 300+ Tip Jitu Solusi Berbisnis: Sepilihan Tanya-Jawab Inspiratif Bersama KAI Food.

Sebenarnya, daku tetap mengerjakan buku. Paling tidak ada satu buku yang telah direvisi atas permintaan Penerbit BRIN berjudul Pelik-Pelik Monografi. Namun, hingga akhir tahun daku belum mendapat konfirmasi penerbitannya. Selain itu, ada buku Seri Buku Kurang Pintar: Menyusun Glosarium, Bibliografi, dan Daftar Pustaka. Revisi buku itu sudah 90%. Daku kira pada sisa bulan Desember ini dapat dituntaskan sembari menikmati liburan akhir tahun.

Oh ya, buku Seri Buku Kurang Pintar: Mengedit dengan Markah juga masih menunggu revisi besar dari beta. Buku itu juga sudah memperoleh respons dari Penerbit BRIN untuk diterbitkan setelah revisi.

Satu lagi yang telah rampung adalah buku cerita bergambar Seri Putri Batik: Wasiat Ibu. Namun, pengerjaan tertahan di ilustrasi.

Daku masih berutang naskah tiga novel anak. Pertama, berjudul Cerita-Cerita dari Tanah Deli yang baru 20%. Kedua, Galang dan Rumah Gadang. Satu lagi yang belum tergarap betul berjudul Tiga Siaga. Jelas ini tidak dapat menunggu lagi harus dituntaskan pada kuartal pertama 2025, apalagi sudah ada yang memesannya.

Apakah daku mengerjakan buku pesanan seperti tahun sebelumnya? Tidak ada kali ini. Daku baru bergerak menulis order sebuah autobiografi pada pertengahan Desember 2024. Satu naskah buku juga masih menggantung dengan posisiku sebagai ghost writer untuk sebuah buku ilmiah populer.

Buku revisi juga mengantre. Bingung juga entah mana dulu yang hendak dituntaskan.

Buku Baru 2025

Kalau disebut resolusi, mungkin iya. Disebut berandai-andainya faktanya toh sudah daku kerjakan. Inilah buku baru yang daku rencanakan akan tuntas juga pada 2025:

  1. Kamus Penulisan dan Penerbitan (sudah tertunda bertahun-tahun dan baru 60%);
  2. Sunting: Jejak Kala dan Liku Seni Mematut Bahasa Naskah di Media Massa;
  3. Corporate Book in Corporate Publishing: Menggagas Buku sebagai Instrumen Kehumasan untuk Mengukuhkan Identitas, Citra, dan Reputasi Korporat; dan
  4. Seri Putri Batik 2: Harta Karun di Pulau Penyengat; dan
  5. Raja Ali Haji dan Gurindam 12 (buku nonfiksi naratif untuk jenjang B-3).

Daku tidak ingin muluk-muluk karena pada kenyataannya memang sulit menulis buku itu meskipun dengan bantuan ChatGPT. Namun, sebagai penulis karier tentu daku bukan aliran menulis buku satu hari dengan mantra ChatGPT. Sim salabim abrakadabra!

Bagikan informasi ini. 

Artikel lainnya