Daftar pustaka atau daftar rujukan muncul pada bagian akhir (postliminaries) sebuah buku atau karya tulis ilmiah. Ia memuat senarai sumber-sumber yang digunakan penulis di dalam karya tulisnya, baik sebagai rujukan maupun hanya sebagai bacaan.
Ada dua istilah yang muncul, yaitu daftar pustaka (bibliography) dan daftar rujukan (references). Nah, kalau engkau membaca artikel ilmiah di jurnal ilmiah, engkau akan melihat bagian senarai sumber itu dinamai daftar rujukan atau ada juga yang menulisnya referensi.
Terus apa bedanya dengan daftar pustaka. Ah, nggak ada bedanya. Kata siapa?
Ilustrasinya begini. Engkau mungkin membaca suatu buku. Buku itu sangat menginspirasi engkau untuk mengembangkan karya tulis. Namun, engkau tidak mengutip apa yang ada di dalam buku secara langsung atau tidak langsung (parafrasa) di dalam teks. Engkau dapat mencantumkan sumber bacaan itu sebagai daftar pustaka atau bibliografi.
Daftar pustaka yang sering juga ditulis dengan istilah bibliografi memuat senarai sumber plus bacaan yang digunakan penulis untuk menulis karyanya, terutama wajib di buku-buku nonfiksi. Satu atau lebih sumber yang terdapat di dalam daftar pustaka tidak harus dikutip langsung di dalam teks, baik dalam catatan badan (in-note), catatan kaki (footnote), maupun catatan akhir (endnote).
Hal itulah yang membedakannya dengan daftar rujukan atau referensi. Daftar rujukan memuat senarai sumber yang dikutip dan disitasi di dalam karya tulis. Artinya, apa yang ada di daftar wajib terdapat kutipan di dalam teks (termasuk gambar) dan sebaliknya, apa yang dikutip harus muncul di daftar rujukan.
Jadi, daftar rujukan lebih ketat keterhubungan atau korespondensinya antara identitas sumber, sitasi, dan kutipan dibandingkan daftar pustaka. Engkau dapat melihat bahwa artikel ilmiah di jurnal ilmiah pasti menggunakan istilah daftar rujukan/referensi, bukan daftar pustaka.
Skripsi, tesis, disertasi juga seharusnya menggunakan istilah daftar rujukan, bukan daftar pustaka. Loh, skripsi, tesis, dan disertasi engkau masih gunakan istilah daftar pustaka? Entah siapa yang salah ….
Sebagai contoh, pengguna gaya APA wajib menerapkan daftar rujukan atau referensi di dalam karyanya. Adapun gaya Chicago Manual of Style memberi opsi penggunaan daftar pustaka/bibliografi dan daftar rujukan/referensi.